REPUBLIKA.CO.ID, Kabinet Inggris yang mengesahkan Deklarasi Balfour menuai kritik karena mendukung gerakan kolonial imigran Eropa lain melalui dokumen ini. Ini merupakan bukti dari kejadian-kejadian setelahnya, khususnya Perang Dunia II, bahwa Inggris dan negara-negara lain menggunakan deklarasi ini untuk kepentingannya sendiri, seperti halnya Zionis.
Kritikan lain Deklarasi Balfour adalah pengabaian realitas tanah daerah dan gagal untuk menyusun sebuah rencana praktis bagi kedua belah pihak, yaitu kaum Yahudi dan warga Palestina, yang akan selalu memandang ini sebagai gerakan pertama yang membuat konflik bertahun-tahun di tanah mereka.
Dampak dari Deklarasi Balfour:
1. Deklarasi Balfour menyebabkan emigrasi masal kaum Yahudi selama masa perang dunia, ini menyebabkan perampasan dan pengasingan warga Palestina dari negaranya sendiri.
2. Deklarasi Balfour memberikan tanah yang sah kepada Zionis yang kemudian tidak memperoleh persetujuan massal, bahkan dalam lingkup kaum Yahudi itu sendiri di seluruh dunia. Ini mengakibatkan pendirian negara Yahudi Israel 30 tahun kemudian, yang menggunakan serangan dan kekerasan untuk mengusir sebagian besar warga Arab pribumi di Palestina.
3. Deklarasi Balfour bertentangan dengan korespondensi Husayn-McMahon tahun 1915-1916 yang kemudian menumbuhkan kebencian warga Arab terhadap negara Barat bahkan hingga kini.
4. Reaksi orang Arab Palestina terhadap Deklarasi Balfour dibenarkan karena mendorong hunian lahan mereka oleh orang-orang yang tidak punya hak untuk itu. Mereka menentang deklarasi tersebut dengan alasan deklarasi tersebut melanggar hak-hak dan harapan mereka, dan deklarasi tersebut juga menentukan nasib mereka tanpa melibatkan mereka. Karenanya, Deklarasi Balfour menandai sebuah permulaan dari kerusuhan di Timur Tengah dan meningkatkan konflik di Palestina.