Ahad 02 Nov 2014 20:22 WIB

'November, Waktu Tepat Kenaikan Tarif BBM Subsidi'

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Joko Sadewo
 Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan November ini, dinilai tepat bagi pemerintah untuk menaikkan tarif bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah dan Bank Indonesia harus bersinergi untuk memitigasi dampak kenaikan harga barang subsidi itu.

Ekonom UI Muslimin Anwar berpendapat, kenaikan tarif BBM bersubsidi harus dilakukan secepatnya. ''November ini,'' kata dia kepada Republika Online (ROL), Ahad (2/11) sore.

Menurut Muslimin, kenaikan harga Rp 3.000 per liter untuk solar dan Premium sudah tepat untuk memperbaiki defisit fiskal dan defisit transaksi berjalan.  Dia menerangkan, dengan adanya kenaikan tarif tersebut, penyelundupan dan penyelewengan BBM bersubsidi bisa ditekan. Selain itu, subsidi juga akan lebih tepat sasaran.

Muslimin berpandangan, kenaikan tarif BBM bersubsidi sebaiknya dilakukan langsung saja Rp3.000 per liter. Artinya, tidak perlu dilakukan secara bertahap. Pasalnya, pemerintah diyakini telah memiliki strategi dan jalan terbaik pasca-tarif BBM dinaikkan.

Dia menilai, apabila kenaikan Rp 3.000 per liter maka inflasi akan meningkat sekitar 3,5 persen. Setiap kenaikan seribu rupiah menaikan inflasi 1,2 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement