REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan Presiden Joko Widodo harus mencari sosok Jaksa Agung dan Kapolri yang bisa bekerjasama secara baik dengan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) serta Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam).
Dengan kehadiran para pejabat di bidang hukum yang baru, Neta berharap para penegak hukum ini bisa melaksanakan misi kerja Jokowi, revolusi mental. Menurut IPW, saat ini kinerja aparatur hukum sangat buruk. Hal ini menyebabkan para mafia hukum semakin kuat posisinya dan mengurangi kepercayaan masyarakat.
"Maka dari itu, Jokowi segera mengganti Kapolri secara bersamaan dengan dipilihnya Jaksa Agung baru," ucap Neta.
Neta melanjutkan, menurut informasi yang berkembang, Jokowi akan mengganti Kapolri pada April 2015. Menurutnya, ada banyak calon yang pantas untuk mengganti Kapolri Jenderal Sutarman.
IPW yang diwakili Neta mengatakan, para calon yang dinilai pantas seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Suhardi Alius, Komjen Anang Iskandar, Komjen Badroeddin Haiti, Irjen Pudji Hartanto, Irjen Syafruddin dan Irjen Unggung Cahtono.
"Jokowi tinggal pilih salah satu dari mereka," ujarnya.