REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpecahan yang terjadi di lembaga legislatif, DPR, mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak kalangan meminta masalah munculnya pimpinan DPR tandingan agar segera diselesaikan.
Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan penyelesaian konflik di DPR bisa dilakukan dengan cara kompromi antara tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh di partai- partai kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).
Menurutnya, jalan kompromi para tokoh dapat dilakukan selama tidak melanggar undang-undang (UU). Tokoh-tokoh partai yang diminta turun tangan tersebut yaitu Megawati (PDIP), Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat), Abu Rizal Bakri (Golkar) dan Prabowo Subianto (Gerindra).
"tidak mungkinlah anak buah menolak suruhan atasannya" kata Emrus kepada Republika, Senin (3/11).
Jalan kompromi ditempuh untuk mencapai kepentingan bangsa dan kepentingan dua koalisi. Jadi, Ia menambahkan empat tokoh tersebut harus segera dipertemukan oleh mediator yang dapat menjembatani dua kubu.
Selama ini Emrus menilai pertikaian di DPR terus berlangsung karena para tokoh partai-partai besar tersebut belum mengambil sikap.
"kericuhan di DPR masih terjadi karena empat tokoh itu tidak melarang (pertikaian)" tegasnya.