Senin 03 Nov 2014 13:29 WIB

SBY, Mega, Ical dan Prabowo Diminta Turun Tangan Atasi Kisruh di DPR

Rep: C16/ Red: Bayu Hermawan
 Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)
Sejumlah anggota dewan menyaksikan meja Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar yang terbalik saat rapat paripurna terkait pengesahan alat kelengkapan dewan (AKD) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (28/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpecahan yang terjadi di lembaga legislatif, DPR, mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat. Banyak kalangan meminta masalah munculnya pimpinan DPR tandingan agar segera diselesaikan.

Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan penyelesaian konflik di DPR bisa dilakukan dengan cara kompromi antara tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh di partai- partai kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).

Menurutnya, jalan kompromi para tokoh dapat dilakukan selama tidak melanggar undang-undang (UU). Tokoh-tokoh partai yang diminta turun tangan tersebut yaitu Megawati (PDIP), Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat), Abu Rizal Bakri (Golkar) dan Prabowo Subianto (Gerindra).

"tidak mungkinlah anak buah menolak suruhan atasannya" kata Emrus kepada Republika, Senin (3/11).

Jalan kompromi ditempuh untuk mencapai kepentingan bangsa dan kepentingan dua koalisi. Jadi, Ia menambahkan empat tokoh tersebut harus segera dipertemukan oleh mediator yang dapat menjembatani dua kubu.

Selama ini Emrus menilai pertikaian di DPR terus berlangsung karena para tokoh partai-partai besar tersebut belum mengambil sikap.

"kericuhan di DPR masih terjadi karena empat tokoh itu tidak melarang (pertikaian)" tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement