REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Thomson Reuters Foundation mengeluarkan hasil survei berisi peringkat kota dengan transportasi terburuk untuk wanita. Jakarta ternyata menempati posisi kelima.
Secara berurutan, Bogota di peringkat pertama, Mexico City, Lima, dan New Delhi. Di sisi lain, New York menempati posisi terakhir, peringkat 16 sementara Tokyo posisi 15. Beijing dan London berada diperingkat 14 dan 13.
Survei yang dilakukan di 15 ibukota negara terbesar di dunia ini mempunyai responden 6.555 wanita dan ahli.
Hasil diperoleh berdasarkan jawaban responden yang terdiri dari masyarakat, ahli dalam bidang hak asasi wanita, persamaan gender dan perencanaan kota di setiap kota.
“Survei tidak bisa dilakukan di lima kota besar lain seperti Kairo-Mesir, Dhaka-Banglades, Kinshasa –Kongo, Teheran-Iran dan Baghdad-Irak karena masalah izin atau ketidakmampuan perusahaan survei YouGov mendapatkan responden wanita secara online,” ujar lembaga tersebut dalam rilisnya, Senin (3/11).
Berdasarkan laporan, enam dari 10 wanita di kota-kota di Amerika Latin laporkan mengalami gangguan fisik ketika menggunakan transportasi publik. Sehingga kota Bogota, Kolombia menjadi kota dengan transportasi publik paling tidak aman.
Sementara hasil survey di Moskow mencatat, responden mengaku sedikit pesimis bahwa pihak berwenang akan menyelidiki laporan pelecehan. Sementara 85 persen wanita Paris ragu sesama penumpang akan menyelamatkan mereka jika ada masalah.
Su-Ah Lee dari Seoul mengatakan, ia pernah melihat seorang pria mabuk menggoda wanita dengan rok mini di stasiun kereta bawah tanah. Tapi, tidak ada yang menyela.