REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- "Roma tetap tim yang kuat," kata bek kiri Bayern Muenchen David Alaba dalam konferensi pers di Säbener Strasse, pemusatan latihan Die Roten, seperti dilansir laman resmi klub, Selasa (4/11).
Rangkaian kata yang dilontarkan Alaba seolah menjadi pengingat bahwa kemenangan sensasional Munchen atas AS Roma 7-1 dalam lanjutan matchday tiga Grup E Liga Champions 2014/2015 di stadion Olimpico, 21 Oktober 2014, belum tentu akan kembali terulang.
Meski kini, FC Hollywood menjadi tuan rumah, laga kontra Giallorossi di Allianz Arena, Kamis (6/11) dini hari WIB, dipastikan akan berlangsung ketat. Terlebih, Roma wajib meraih tiga poin demi mengamankan satu tiket ke fase selanjutnya.
Menghuni peringkat kedua dan berselisih dua poin dengan Manchester City dan satu poin di atas CSKA Moscow, bukan jaminan bagi tim asuhan Rudi Gardcia melenggang. "Mereka (Roma) akan datang untuk mencari poin. Dan mereka memiliki pemain-pemain yang mampu menentukan hasil akhir laga," kata Alaba.
Senada dengan Alaba, bek kiri Die Roten lainnya, Juan Bernat mengeluarkan peringatan serupa. Bernat meyakini i Lupi akan melakukan segalanya untuk menghapus memori buruk pascakekalahan memalukan di Olimpico.
"Kami bermain sempurna malam itu. Tapi, pertandingan ini adalah pengecualian. Laga akan dimulai dengan kedudukan 0-0 dan akan berjalan sulit dan berlangsung keras," kata pemain berkebangsaan Spanyol ini.
Bagi Muenchen, perolehan tiga angka di Allianz Arena memiliki sejumlah efek. Tim asuhan Pep Guardiola secara matematis akan menjadi juara grup. Sebab, perolehan 12 poin dari empat laga, sudah barang tentu akan sulit dikejar Roma, City hingga CSKA Moscow.
Menjadi juara grup juga menguntungkan Die Roten tatkala undian fase 16 besar dilakukan. Ambisi untuk bisa tampil pada partai puncak di negeri sendiri, tepatnya di stadion Olimpiade Berlin, pun semakin dekat.
"Kami masih sangat lapar dan ambisius," kata Alaba menggambarkan atmosfer di dalam tim yang menjadi juara Liga Champions edisi 2012/2013.
Dilansir laman resmi klub, Selasa (4/11), pelatih Rudi Garcia berharap mesin permainan Roma yang terlambat panas kala melawat ke markas Napoli, tidak kembali terulang. "Tapi, itu memberi kepercayaan diri bagi kami jelang pertandingan berikut (kontra Muenchen)," ujar Garcia.