REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Rektor Universitas Bangka Belitung, Prof Dr Bustami Rahman, mengaku tidak mengetahui motif oknum dosen fakultas hukum meletakkan kamera video berbentuk korek api pada toilet pegawai perempuan di kampus itu tiga pekan lalu.
"Kami tidak tahu motif pelaku menaruh kamera video di toilet tersebut. Saat diinterogasi, pelaku diam ditanyakan motifnya. Kami menduga kuat karena iseng," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.
Tiga pekan yang lalu, Universitas Bangka Belitung yang terletak di Desa Balun Ijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, geger akibat penemuan kamera video berbentuk korek api gas di toilet pegawai perempuan.
Dari hasil investigasi, tim lantas menemukan pelaku yang turut terekam dalam video. Pelaku kemudian diketahui wakil dekan fakultas hukum pada kampus itu. Pelaku juga seorang dosen yang mengajar di fakultas tersebut.
"Ini keisengan. Keisengan yang berbahaya. Dan itu tindakan yang tidak baik, selaku pegawai tidak memberikan contoh yang baik. Kami sudah ambil tindakan tegas dan memecat yang bersangkutan," kata rektor.
Dari hasil investigasi, pelaku mengaku membeli kamera video tersebut di situs internet, secara online. Namun rektor tidak mengetahui, sudah berapa lama pelaku melancarkan aksi perekaman perempuan di toilet tersebut.
"Kejadian ini menampar kami, dan tidak boleh terulang lagi. Kami memiliki visi untuk membangun peradaban melalui tiga pilar yakni intelektualitas, moralitas dan integritas. Perilaku seperti ini jelas akan kami tindak tegas," katanya.