REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan dengan marah membantah laporan baru Pentagon. Dalam laporan itu disebut gerilyawan yang berpusat di India dan Afghanistan terus beroperasi dari Wilayah Pakistan sehingga merusak kestabilan Afghanistan dan wilayah tersebut.
"Pakistan menggunakan pasukan perwalian untuk membendung hilangnya pengaruh di Afghanistan dan menangkal keunggulan militer India," demikian antara lain isi laporan enam-bulanan yang diberi judul "Progress Toward Security and Stability in Afghanistan".
Kementerian Luar Negeri di Islamabad membantah laporan itu dan menyampaikan keprihatinan kepada duta besar AS di Islamabad.
"Pemerintah Pakistan secara sungguh-sungguh menanggapi komentar yang termaktub di dalam laporan Departemen Pertahanan AS yang dikirim ke Kongres dengan judul 'Progress Towards Security and Stability in Afghanistan'," kata satu pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan.
"Protes Pakistan mengenai komentar tanpa bukti ini disampaikan oleh Penasehat Perdana Menteri mengenai Urusan Keamanan Nasional dan Luar Negeri Bapak Sartaj Aziz kepada Duta Besar AS Richard Olson di Kementerian Luar Negeri hari ini," kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Pernyataan itu mengatakan tuduhan semacam itu di dalam laporan AS memicu keprihatinan khusus pada saat Pemerintah Pakistan melancarkan operasi menyeluruh terhadap gerilyawan di Waziristan Utara.
Operasi militer tersebut, yang diberi nama sandi "Zarb-e-Azb" dan dilancarkan pada Juni, telah disambut secara luas oleh masyarakat internasional, termasuk di Amerika Serikat. Operasi itu telah menghapuskan persembunyian gerilyawan dan ditujukan kepada semua gerilyawan, tanpa perbedaan.
"Oleh karena itu kami berharap masalah ini akan dilihat dalam perspektifnya yang benar," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.