Jumat 07 Nov 2014 13:52 WIB

Predator Seks 'Beselancar' via Internet untuk Redakan Hasrat Mereka

Kecepatan akses internet. Ilustrasi
Foto: Akamai.com
Kecepatan akses internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan pihak kepolisian dan kementerian komunikasi dan informatika harus memeriksa jaringan internet di Jakarta International School (JIS).

"Polisi dan kementerian kominfo harus membongkar riwayat akses internet orang-orang di sekolah itu," ujar Reza di Jakarta, Jumat.

Perkembangan teknologi informasi, sambung dia, dimanfaatkan para predator anak untuk mengorganisasi diri untuk dua kepentingan.

"Pertama untuk saling membantu, karena mereka tidak mungkin terbuka mencari pertolongan. Mereka saling mengandalkan sesama untuk curhat dan bertukar info tentang cara meredakan hasrat liar mereka," jelas dia.

Kemudian yang kedua untuk saling bertukar informasi wilayah pemangsaan baru.

"Kasus pelecehan seksual di JIS ini, bukan kriminal umum. Polisi harus melakukan tindakan khusus," terang dia.

Kuasa hukum dari korban AK dan AL, Johan Lee Chandra, mengatakan keluarga korban menuntut keadilan terhadap anak-anak mereka.

"Anak mereka disodomi di tempat yang seharusnya aman," kata Johan.

Pelecehan seksual di JIS terjadi pada akhir Maret 2014. Pelecehan itu diduga dilakukan oleh petugas kebersihan dan oknum guru sekolah internasional itu.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement