REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Calon Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengingatkan kepada DPP Golkar untuk berlaku fair dalam pelaksanaan kontestasi pelaksanaan Munas Golkar IX 2015 nanti.
Priyo menuntut proses pemilihan ketua umum Golkar nantinya tidak diwarnai aksi-aksi kecurangan yang menguntungkan salah satu pihak calon.
"Berilah kesempatan kepada DPD I maupun II untuk memilih ketum baru. Jangan pakai cara-cara yang tidak biasa dilakukan Golkar," kata Priyo di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan, Jumat (7/11).
Priyo tak menampik seputar adanya upaya dari salah satu pihak untuk memobilisasi DPD untuk menguntungkan salah satu calon, di mana pemilihan ketua umum di Munas dapat berlangsung secara aklamasi.
"Kita semua melihat itu ada. Saya merasakan, Pak Agung (Laksono) Pak Agus (Gumiwang) juga, Pak Zainuddin Amali juga," ucap Ketua DPP Golkar itu.
Priyo bersama enam calon ketua umum lain yaitu Agung Laksono, MS Hidayat, Erlangga Hartarto, Agus Gumiwang, Hajriyanto Y Tohari, dan Zainuddin Amali menghendaki kontestasi berlangsung dengan transparan tanpa adanya intimidasi kepada pemilik suara.
Mereka berharap dengan cara yang bersih maka ketua umum terpilih nanti akan dianggap halal menjalankan tugasnya selama periode 2015-2020 menjalankan kepemimpinan Golkar.
"Dan bagi yang kalah pun merasa kalah bermartabat, tidak kalah karena dicurangi," ucap Priyo.