Senin 10 Nov 2014 12:36 WIB

'Jokowi Mana Janjimu'

Rep: C07/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berunjuk rasa menolak rencana kenaikan BBM di halaman gedung DPRD Sumut, Medan, Rabu (5/11). (Antara/Irsan Mulyadi)
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berunjuk rasa menolak rencana kenaikan BBM di halaman gedung DPRD Sumut, Medan, Rabu (5/11). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, BUNDARAN HI -- Di hari pahlawan ini, ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa  di Bundaran HI. Mereka menjalankan aksinya mulai berjalan ke arah Istana Negara.

Alunan musik Iwan Fals dan bunyi klakson kendaraan turut meramaikan aksi buruh tersebut.

Seluruh badan jalan juga tampak dipenuhi oleh mereka yang mengakibatkan kemacetan mengular di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Bukan hanya mobil pribadi, ribuan motor pun tidak bisa berjalan.

Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia itu datang dari berbagai tempat seperti Jabodetabek dan Banten. Mereka tampak membawa spanduk kecil yang bertuliskan 'Jokowi mana Janjimu'.

Selain itu mereka menyuarakan tuntutannya seperti menolak kenaikan BBM, meminta kenaikan upah minimum sebesar 30 persen, meminta pemerintah menurunkan harga sembako, dan lain sebagainya.

"Kami meminta pemerintah melindungi buruh dengan BPJS Ketenagakerjaan, selain itu juga kami ingin tunjangan pensiun dibayarkan," kata salah satu orator aksi yang berdiri di atas mobil pengeras suara sambil menyuarakan komando pada peserta demo.

Salah satu pengendara motor Kartika (24) mengaku terganggu dengan aksi buruh tersebut. Perempuan yang bekerja di Tanah Abang itu mengaku aksi buruh justru membuat susah para pengguna jalan.

"Macet dan bisingnya keterlaluan, padahal hari pahlawan, mereka malah demo," ujar Kartika.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement