REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Anggota Komisi C DPRD Palangka Raya H Budi Susilo berharap pelatihan tanggap bencana dapat menjadi kegiatan ekstra kulikuler di setiap sekolah yang ada di daerah tersebut.
"Memberikan pendidikan tanggap bencana sejak dini merupakan salah satu upaya menekan dan meminimalisir potensi jatuh korban dari bencana yang kapan saja bisa terjadi," kata Budi di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Palangka Raya bisa memasukan kegiatan pelatihan tanggap bencana pada ekstra kulikuler di setiap sekolah apabila itu dianggap perlu.
"Pada dasarnya memberikan pendidikan tanggap bencana, merupakan salah satu upaya menekan dan meminimalisir potensi jatuh korban dari bencana. Contohnya seperti bencana banjir, kebakaran dan sebagainya," katanya.
Oleh sebab itulah pihaknya berharap pemerintah kota bisa mengerti akan hal itu. Agar para peserta didik lebih mengenal dan mengetahui apa yang harus dilakukan apabila bencana musibah terjadi pada sekeliling mereka.
"Kami bukannya mengiginkan adanya musibah bencana di 'Kota Cantik' Palangka Raya, namun antisipasi sejak dini dan edukasi terhadap tanggap bencana bisa di mengerti dan dipahami para peserta didik," tandas Politisi PDIP itu.
Menurut dia, pendidikan itu lebih difokuskan kepada kesiap siagaan dan tanggap darurat terhadap bencana yang selalu datang secara tiba-tiba, agar peserta didik sudah mengetahui bagaimana melindungi diri dan apa yang harus dilakukan dari potensi bencana tersebut.
Budi Susilo mengatakan, jika pelatihan itu sudah menjadi kegiatan ekstra kulikuler, pihaknya yakin BPBD setempat pasti siap memberikan pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana di setiap sekolah-sekolah.