Rabu 12 Nov 2014 10:11 WIB

Inilah Pria yang Mengubah Sirkus Australia Menjadi Karya Seni

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ketika tiba di Australia bersama Kelompok Akrobat Nanjing 30 tahun yang lalu, Lu Guangrong tidak menyangka kunjungannya itu akan mengubah pengajaran sirkus di Australia.

Lima artis sirkus kondang dari Nanjing, China, berkolaborasi dengan sejumlah penampil berbakat dari Australia menghadirkan pertunjukan melempar bola, berputar dan berguling pada Festival Kota Melbourne tahun ini.

Dan melihat bintang-bintang Australia pendatang baru tampil bersama dengan pakar sirkus dari Cina membuat pelatih Lu Guangrong sangat bahagia.

Baginya "Proyek Nanjing" ini merupakan hal yang diupayakan selama 30 tahun. “Akrobat merupakan hidup saya," tutur Lu, baru-baru ini.

"Itu sudah seperti opium, yang membuat saya bahagia dan menghadirkan kesenangan, dan itulah inti dari akrobat yang sesungguhnya."

Pada tahun 1983 Lu Guangrong datang ke Australia sebagai anggota muda dari Kelompok Akrobat terkenal dari Nanjing. Ia tampil di Kota Albury-Wodonga, Victoria, memperkenalkan sirkus China kepada murid-murid berbakat di sekolah sirkus Flying Fruit Fly Circus.

Andrew Bleby, panitia Festival Melbourne mengatakan kunjungan itu seperti magnet yang menarik banyak penampil muda yang sangat ingin belajar dari mereka. “Industri sirkus di Australia saat ini sangat antusias dan sangat kurang terampil," katamya.

Itulah pertama kali warga China mengirimkan delegasi ke luar negeri untuk mengajarkan akrobat dan Lu Guangrong rombongan akrobatnya sangat ingin sukses. “Namun setelah datang ke Australia, kami tidak memahami metode pelatihan, bagaimana penampilan mereka dan tingkat keahlian mereka," katanya.

“Akrobat yang mereka lakukan sangat berbeda dengan yang kami lakukan di China, jujur ketika itu ada batasan kebudayaan antara Timur dan Barat. dan hambatan itu sudah ada sejak lama," tambahnya.

Namun hambatan itu tidak berdampak pada dunia pertunjukan. Dua penampilan yang dilakukan oleh rombongan akrobat Nanjing troupe, The Great Leap Forward dan The Circus of Tomorrow, tidak hanya berhasil memukau penonton tapi juga mengubah seni sirkus di Australia selamanya.

Artis akrobat yang terlibat dalam Nanjing Project sedang berlatih di Melbourne Festival (Photo : Ning Pan ABC)

Meredith Kitchen dari Institut Nasional Seni Sirkus mengatakan kedua penampilan dalam Festival Melbourne banyak dipengaruhi oleh Lu Guangrong.

“Sirkus Australia menjadi lebih khusus setelah mendapat sentuhan darinya,” katanya.

“Lu datang kembali dan menjadi kepala pelatih di Fruit Fly circus yang kemudian melahirkan Institut Nasional Seni Sirkus dimana Lu tetap menjabat sebagai kepala pelatih," jelas Kitchen.

“Kontribusinya bagi seni sirkus Australia sangat besar. Dia menciptakan semacam warisan atas pertunjukan sirkus yang berkualitas di Australia," tambahnya.

Setelah kunjungan keduanya selama 8 bulan ke Albury-Wodonga untuk melatih mahasiswa sirkus, Lu Guangrong akhirnya menetap di Australia untuk berbagi pengetahuan dan keahliannya untuk memperkaya tampilan sirkus Australia. Namun ia harus memulai dari awal.

“Metode latihan sirkus di China menuntut tubuh seniman sirkus harus seirama dengan sistem. Setelah kita mengenalkan metode ini di Australia, kita mendapati cara tersebut ternyata tidak cocok. Sehingga kami harus mengubahnya dengan menciptakan sistem yang mampu memenuhi kebutuhan masing-masing pelajar,"  katanya.

Sekarang Albury-Wodonga tempat lahirnya seni sirkus Australia, yang mewadahi lahirnya Lembaga Sirkus Nasional Australia dan satu-satunya sekolah seni sirkus di Australia, Flying Fruit Fly Circus.

Ketika muridnya berhasil memenangkan penghargaan dan dikenal, Lu Guangrong mengaku dirinya semakin bangga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement