REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sepakat untuk mengakhiri konflik di DPR.
Hari ini, perwakilan kedua kubu menggelar pertemuan lanjutan di kediaman Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa di Jakarta Selatan.
"Semangat kawan-kawan KMP dan KIH itu sama, ingin DPR cepat melaksanakan tugas konstitusionalnya dan kerja dengan pemerintah," ujar Hatta, usai menggelar pertemuan Rabu (2/11).
Hatta menjelaskan, dalam pertemuan yang dihadiri oleh Sekjen PAN Taufik Kurniawan, Sekjen Golkar Idrus Marham serta dua politisi PDI Perjuangan Pramono Anung dan Olly Dondonkambey, disepakati KIH mendapatkan 21 kursi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Ia juga menyebutkan jumlah kursi AKD yang disepakati untuk diberikan kepada KIH.
"Ada 16 penambahan (posisi wakil ketua di setiap AKD), dan 5 diambil dari yang sudah ada. Jadi totalnya 21," katanya.
Untuk mengakomodir keinginan KIH itu, kata dia, sudah disepakati pula revisi Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Dengan begitu, setiap Alat kelengkapan dewan nantinya akan memiliki satu ketua dan empat wakil ketua.
Saat dikonfirmasi kepada Pramono perihal kesepakatan jumla kursi pimpinan AKD tersebut, mantan wakim ketua DPR itu tak mau memberi komentar. Pram hanya memastikan bahwa KIH akan segera menyerahkan nama-nama anggota untuk ditempatkan dalam AKD. Dengan begitu, KMP dan KIH akan besatu kembali.
"Yang jelas sudah ada titik temu, nanti lah diumumkan satu dua hari ini," ucapnya.