Jumat 14 Nov 2014 17:30 WIB
Golkar Memanas Lagi

JK Sindir Ical, Soal Apa?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi hormat saat Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/M Agung Rajasa)
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi hormat saat Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta, Senin (10/11). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil presiden Jusuf Kalla menyindir Aburizal Bakrie atau Ical yang ingin mencalonkan diri lagi menjadi ketua umum. Baginya, jika suara dukungan telah menurun, maka ia tak ingin mencalonkan diri kembali sebagai ketua umum.

"Tapi sebagai ketua, dulu, karena suara turun, saya langsung gentlemen mengatakan saya turun tidak mau maju lagi," kata JK di Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/11).

Meskipun begitu, menurutnya, semua anggota Golkar memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum. JK pun yakin Ical akan legowo mengakui dalam masa kepemimpinannya, prestasi Golkar semakin menurun.

"Karena sekarang lebih turun lagi macam-macam masalah, tidak ada dicapai, tentu saya yakin Ical legowo untuk mengakui itu. Butuh kearifan, bahwa yang bisa dua kali yang berhasil, semua gitu," jelas JK.

JK pun mengatakan sosok yang tepat untuk memimpin Golkar yakni sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki rekam jejak yang baik. Selain itu, calon ketum Golkar juga harus memiliki pemahaman kader Golkar yang baik.

Lebih lanjut, ia mengakui sejumlah calon ketua umum Golkar telah mendatanginya untuk berkonsultasi terkait pencalonan mereka. JK pun menegaskan tak memberikan dukungannya kepada salah satu calon.

Saat kepemimpinan Ical, Golkar gagal meraih target kursi legislatif.

Sebelumnya, Golkar menargetkan memperoleh 30 persen kursi legislatif. Namun, Ical hanya mampu meraih separuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement