REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Stasiun Geofisika Ambon menyatakan status waspada gelombang pasang (tsunami) diberlakukan di Kabupaten Buru dan Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, sehubungan terjadinya gempa bumi 7,3 skala richter (SR) pada Sabtu, sekitar pukul 11.43 WIT.
"Status waspada tsunami diberlakukan di Buru pada pukul 12.30 WIT dan SBB pukul 12.36 WIT," kata Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Kustoro, dikonfirmasi, Sabtu.
Gempa yang berlokasi di 1.95 Lintang Utara dan 126.46 BT, kedalaman sekitar 48 Km. Tepatnya di pertengahan pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara dan Sulut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku untuk meneruskan status waspada tsunami tersebut ke Buru dan SBB," tegas Kustoro. Ia menambahkan intensif memantau perkembangan gempa susulan yang masih terjadi.
Sekretaris BPBD Maluku, Kifly Wakanno, membenarkan status waspada tsunami sudah dikoordinasikan di BPBD Buru, Buru Selatan maupun SBB. "Dua Kabupaten itu secara geografis letaknya dekat dengan Provinsi Maluku Utara," ujarnya.
Rilis BMKG melalui sosial media Twitter menyebutkan ada peringatan dini tsunami di Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku dan Papua Barat, karena ada gempa Mag:7,3 SR, pukul 09:31:40 WIB. Lokasinya di 1.95 Lintang Utara dan 126.46 BT, kedalaman sekitar 48Km.