Ahad 16 Nov 2014 18:08 WIB

Ini Alasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api Belum Bisa Digunakan Persib

Rep: c63/ Red: Israr Itah
Stadion Bandung Lautan Api, Bandung
Foto: Republika/Tatang Nugraha
Stadion Bandung Lautan Api, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) direncanakan akan menjadi stadion yang dipakai Persib Bandung di masa depan. Namun, rencana ini sepertinya belum dapat direalisasikan untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pembangunan akses jalan menuju stadion itu belum rampung. Sehingga jika dipaksakan dipakai, dikhawatirkan justru akan menimbulkan gesekan antara warga di sekitar stadion. Pasalnya, hingga saat ini akses masuk stadion masih melalui komplek perumahan warga.

"Bukan masalah stadionnya, cuma akses jalannya belum ada, saya tidak mau nantinya bobotoh malah lewat komplek- komplek dan jalan kecil yang nantinya menimbulkan ekses negatif di masyarakat," kata pria yang kerap disapa Emil itu, saat menghadiri konferensi pers reality show Mimpi Bobotoh di Taman Film, Bandung, Ahad (16/11).

Emil menjelaskan saat ini penyelesaian pembangunan akses jalan menuju Stadion GBLA masih dalam proses pemilihan kontraktor. Rencananya jika pembangunan akses tersebut bisa rampung minimal setengahnya pada Mei tahun depan, kemungkinan stadion tersebut bisa dipakai.

"Sampai bulan Mei bisa enggak kalau setengahnya terkejar. Kalau kata kontraktor Mei bisa selesai sampai setengahnya, saya pastikan bisa (dipakai)," kata dia.

Emil menambahkan sekalipun belum dapat digunakan untuk musim kompetisi 2015, paling tidak stadion dapat digunakan untuk latihan. "Kalau izin mah ya saya jelas kasih izin, tapi masalahnya akses belum ada, jadi tunggu rampung dulu, lagi pula masih bisa dipakai untuk latihan-latihan dulu," kata alumni ITB tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement