Senin 17 Nov 2014 13:57 WIB

Menteri ESDM: Persediaan BBM Aman

Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas mengisi BBM di salah satu SPBU di Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) di tengah masyarakat sangatlah aman tetapi dirinya masih belum mau mengemukakan soal kenaikan harga BBM subsidi.

"Stok tidak ada masalah. sangat aman," kata Sudirman Said kepada wartawan sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Bahkan, menurut Sudirman, pihak Pertamina sebagai pemasok BBM juga telah melakukan pembelanjaan ekstra. Ia mengemukakan, meski BBM subsidi memiliki kuota tetapi bukan berarti barangnya itu tidak ada.

Ketika ditanya mengenai kapan kenaikan harga BBM subsidi akan diumumkan, Menteri ESDM mengemukakan bahwa hal tersebut akan dibahas dalam Sidang Kabinet.

Menteri ESDM mengharapkan bahwa penjelasan pemerintah dapat meyakinkan masyarakat bahwa subsidi lebih baik diarahkan ke arah yang lebih produktif. Sebagaimana diketahui, pada Senin ini adalah Sidang Kabinet pertama yang digelar di Kantor Presiden sejak kedatangan kembali Presiden Joko Widodo dari lawatannya ke tiga perhelatan akbar, yaitu KTT APEC di Cina, ASEAN di Myanmar, dan Pertemuan G-20 di Australia.

Sebelumnya diwartakan, pemerintah masih mengkaji rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dengan menelaah perkembangan harga minyak mentah dunia, inflasi, dan ketersediaan logistik.

"Nanti kalau sudah sampai di Jakarta kita kan harus kalkulasi lagi karena kita harus mengerti harga minyak di dunia sudah turun kalkulasinya seperti apa," kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Brisbane, Australia Jumat (14/11) malam.

Kepala Negara mengatakan pemerintah juga akan melihat inflasi dan melihat ketersediaan bahan bakar minyak di dalam negeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement