REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Jawa Tengah, menyatakan bahwa bencana tanah longsor mulai melanda kabupaten itu meskipun masih dalam skala kecil.
"Namun, kami meminta agar para camat dan kepala desa untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor susulan karena saat ini, curah hujan sudah tinggi. Kami minta camat dan kades untuk aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk siaga saat terjadi hujan deras," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Priyo Satmoko di Purbalingga, Senin.
Menurut dia, hujan deras yang mengguyur Purbalingga dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan longsor di empat kecamatan pada akhir pekan lalu, yakni Bukateja, Karangjambu, Karanganyar, dan Bobotsari.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, dia mengatakan bahwa bencana tanah longsor itu telah merusak sejumlah rumah.
"Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Purbalingga dan Dinas Bina Marga Jateng untuk menyiapkan alat berat," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dusun Karangpucung, Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja, Mutono mengatakan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi akhir pekan lalu telah merusak sejumlah rumah warga.
"Warga telah bergotong royong menyingkirkan reruntuhan rumah yang tertimpa tanah longsor," katanya.
Sementara di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, tanah longsor menimpa satu rumah warga, sedangkan di Kecamatan Karanganyar juga menimpa satu rumah warga.
Tanah longsor di Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari, sempat menutup ruas jalan desa setempat.