Selasa 18 Nov 2014 18:44 WIB

Ahok Mulai Blusukan untuk Penanganan Banjir

Rep: C66/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Foto: Ist
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sejumlah persiapan untuk menangani banjir tahunan yang terjadi di Ibu Kota. Beberapa persiapan yang saat ini gencar dilakukan adalah perbaikan beberapa infrastuktur yang difungsikan tidak hanya untuk menangani, namun juga mencegah banjir.

Infrastruktur itu diantaranya pompa untuk menyedot genangan air. Tidak hanya itu pembangunan sodetan untuk mengalirkan luapan air sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur melalui terowongan bawah tanah juga tengah dilakukan. Normalisasi sungai saat ini sedang diupayakan semaksimal mungkin agar banjir yang dapat terjadi selama musim hujan ini tidak parah.

Dalam memaksimalkan penanganan banjir ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan inspeksi ke sejumlah lokasi infrastruktur penanganan banjir. Tidak hanya itu, mereka juga mendatangi beberapa titik rawan banjir di Ibu Kota.

"Infrasturktur harus berfungsi dengan baik karenanya perlu ditinjau," ujar Basuki saat berkunjung ke Stasiun Pompa Waduk Setiabudi Timur, Jakarta Selatan, Selasa (18/11).

Di lokasi stasiun pompa itu, pria yang akrab disapa Ahok ini melihat ruang pengatur mesin listrik untuk memeriksa apakah mesin-mesin beroperasi dengan baik. Tidak hanya itu, sistem radio dan kamera pengawas (CCTV) yang terletak di ruangan itu juga diperhatikan olehnya.

Setelah mengunjungi staisiun pompa Setiabudi, Ahok juga mengunjungi Pintu Air Manggarai dan proyek sheetpile Kali Ciliwung. Di lokasi itu, pintu air tengah diperluas agar mampu menahan debit air yang lebih besar setidaknya 507 meter kubik per detik. Kapasitas lama, hanya sebesar 350 meter kubik per detik.

Setelah melihat lokasi normalisasi, Ahok beserta beberapa pejabat SKPD menuju lokasi 'blusukan' terakhir yaitu proyek sodetan Kali Ciliwung. Proyek sodetan di Kebon Nanas juga akan mengalirkan luapan Sungai Ciliwung. Proyek sodetan ini nantinya dapay mengalirkan air luapan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT). Sejuh ini, proyek sodetan terkendala akibat pembabasan lahan yang tak kunjung selesai.

"Seharusnya ini selesai pada Desember 2015 kalau begini kami harus segera melakukan penertiban dengan memberi jaminan 50 persen dari harga tanah," jelas Ahok.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengatakan dalam upaya menghadapi banjir, pihaknya telah menganggarkan perbaikan dan pembangunan infrastruktur. Anggaran sudah siapkan lebih dari 80 persen untuk melakukan hal tersebut seperti perbaikan pompa.

"Sebanyak sembilan pompa saat ini tengah diperbaiki. Perbaikan mesin ini diperkirakan selesai Desember, jadi Januari sudah siap menghadapi banjir," ujar kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Agus Priyono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement