REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengharapkan agar para peneliti kesehatan dapat terus mengasah kemampuan dan kepekaannya terhadap masalah-masalah kesehatan serta dapat terus memperkaya diri dengan berbagai informasi dan pengetahuan.
Penelitian mengenai aspek humaniora juga penting untuk mengkaji kebiasaan masyarakat baik yang positif maupun negatif dalam rangka melakukan tindakan promotif dan preventif, kata Menkes di Jakarta, Selasa, saat membuka Simposium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Asia-Pasifik ke-2 yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta, tanggal 17-20 November 2014.
"Misalnya penelitian antara curah hujan dan diare, kita bisa lihat dan antisipasi sebelumnya. Kita bisa lakukan pencegahan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menerbitkan sekitar 50 buku mengenai hasil penelitian yang dilakukan.
"Saya bangga melihat buku-buku yang diterbitkan. Isinya bukan hanya tentang kuman tapi juga ada aspek humaniora," ujar Menkes.
Lebih lanjut Menkes mengatakan workshop dan simposium regional tersebut sangat penting untuk menghimpun hasil riset dan kajian terkait jaminan kesehatan nasional dan kebijakan pembangunan kesehatan yang dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan kebijakan kesehatan.
Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional menjadi isu penting yang dibahas dalam simposium tersebut dengan bertukar pengetahuan dan pengalaman antar peserta simposium yang antara lain berasal dari Oman, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Australia.