Selasa 18 Nov 2014 23:36 WIB

Sikapi Kenaikan Harga BBM, Organda Siapkan Aksi Mogok

Rep: bowo pribadi/ Red: M Akbar
Organda
Foto: [ist]
Organda

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN —- Awak angkutan di Kabupaten Semarang bakal menyikapi kenaikan harga BBM dengan aksi mogok beroperasi pada Rabu (19/11). Aksi mogok ini sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemerintah yang memutuskan kenaikan harga BBM hingga 35 persen.

 

“Sedikitnya 1.000 armada di Kabupaten Semarang tak akan beroperasi,” ungkap Ketua Organda Kabupaten Semarang, Hadi Mustofa, Selasa (18/11).

 

Ke-1.000 armada angkutan ini, jelasnya, terdiri atas angkutan orang dan angkutan barang. Aksi mogok dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Hal ini untuk menindaklanjuti instruksi DPP Organda, yang juga akan melakukan aksi mogok sebagai bentuk reaksi atas kebijakan kenaikan harga BBM.

 

Hadi, juga menyampaikan, salah satu solusi terkait adanya kenaikan harga BBM ini adalah subsidi, seperti halnya petani dan nelayan. Pihaknya menginginkan kenaikan harga BBM yang mencapai Rp 2.000 per liter dapat ditutup oleh subsidi dari pemerintah.

 

Sehingga Organda tetap bisa mendapatkan BBM seperti harga semula, seperti premium Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. “Dengan begitu, kami tidak perlu melakukan penyesuaian tarif angkutan umum terkait kenaikan harga BBM ini,” tegasnya.

 

Terkait rencana mogok ini, Kapolres Semarang, AKBP Muslimin Ahmad mengimbau agar para awak angkutan tidak melakukan aksi mogok. Ia berharap jajaran Organda di Kabupaten Semarang dapat mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih luas tanpa ada pemogokan.

 

“Kalau sampai angkutan umum mogok, kasihan masyarakat bagaimana mereka harus berangkat ke tempat kerja, sekolah dan lainnya,” tegas Muslimin.

 

Aparat Polres Semarang, tambahnya, tetap akan melakukan langkah pengamanan dan mengantisipasi antisipasi jika  aksi mogok tetap dilakukan. Polres Semarang, akan berkoordinasi dengan instansi lain, seperti TNI dan Pemkab Semarang untuk dilakukan langkah-langkah bersama.

 

Khususnya dalam rangka meminimalisir dampak kerugian masyarakat umum. “Kita sudah siapkan beberapa scenario untuk mengantisipasi pemogokan,” tegas Kapolres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement