Rabu 19 Nov 2014 00:39 WIB

BBM Naik, Kredit Konsumsi Diprediksi Melambat

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kredit macet (ilustrasi).
Foto: Republika/M Syakir
Kredit macet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kenaikan harga BBM diprediksi akan mempengaruhi permintaan kredit konsumsi. Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengatakan kenaikan BBM mungkin akan mengakibatkan kredit konsumsi tidak secepat tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan harga otomatis akan membuat masyarakat menunda permintaan kredit.

“Saya rasa otomatis demand akan turun,” kaya Budi, Selasa (18/11). Namun begitu, Mandiri belum menghitung kemungkinan penurunan. Potensi penurunan kredit konsumsi lantaran kenaikan BBM baru akan dimasukkan pada rencana bisnis bank pada bulan ini.

Menurut Budi, perlambatan kredit konsumsi akan mulai terasa pada awal tahun atau kuartal pertama tahun 2015 mendatang. Hal ini akan mulai membaik setidaknya pada November tahun depan.

Berdasarkan hitung-hitungan, biasanya kredit konsumsi pascakenaikan BBM baru akan membaik dalam jangka waktu satu tahun dari masa penaikan. Jika, tahun 2014 BBM naik apda bulan November, maka November tahun depan baru terasa ada perbaikan.

“Karena harga barang akan naik, jadi otomatis kredit konsumsi mungkin kenaikannya tdk akan secepat tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Secara keseluruhan, kata Budi, semua sektoor akan terkena dampak lantaran jumlah uang yang dimiliki masyarakat berkurang sehingga otomastis permintaan kredit akan berkurang. Selain konsumsi, kredit di bidang transportasi juga diperkirakan akan melambat.

Pada triwulan ketiga, pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai 12,4 persen. Kredit di sketor produktif tumbuh 14,3 persen menajdi Rp 389 triliun. Kredit investasi tumbuh 10,8 persen, kredit modal kerja sebesar 16,4 persen. Pertumbuhan kredit konstruksi tumbuh 23,9 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement