REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Naiknya harga BBM bersubsidi, ternyata bukan hanya berdampak pada angkutan umum yang menggunakan premium. Angkutan masal lain pun yang tidak menggunakan BBM, kemungkinan ongkos atau tarifnya akan ikut naik. Salah satunya adalah delman. Meski tidak menggunakan BBM, para kusir delman berencana menaikan ongkos.
Seperti dikatakan Isa Safudin (29), salah seorang kusir delman di Pasar Soreang. Ia berencana akan menaikan tarif delmab pasca kenaikan harga BBM. Saat ini Isa mengaku memang belum menaikan ongkos pada para penumpangnya, namun kemungkinan ke depan ongkos delman pun akan ikut naik.
"Memang hari ini ongkos delman belum naik, tapi kedepan bisa saja akan naik," ujarnya kepada Republika, Rabu, Bandung, Rabu(18/11).
Menurutnya kenaikan tarif delman sangat wajar karena harga pakan pun ikut naik akibat BBM naik. Apalagi pakan untuk kuda seperti ongok harus beli dari daerah Jawa. "Kalau rumput kita nyari sendiri, tapi ongok kan beli. Harga ongok pun pasti naik karena ongkos kirimnya dari Jawa naik akibat kenaikan BBM ini," ujarnya.
Isa melanjutkan, kemungkinan ia akan menaikan tarif antara Rp 1000 - Rp 2000. Ia pun mengatakan akan membicarakan terlebih dahulu rencana kenaikan tarif dengan para pemilik delman lainnya.
"Kalau ongkos dinaikan, memang ada juga penumpang yang ngomong masa delman ongkosnya naik padahal tidak pake BBM. Ya tapi kan kita juga perlu pakan untuk kuda, dan pakan pun biasanya naik kalau BBM naik," jelasnya.
Kusir delman lainnya, Wahyu Hidayat (42) mengatakan belum bisa memastikan apakah ongkos delman akan dinaikan atau tidak. Namun meski tidak dinaikan, ada penumpang yang mengerti dengan memberikan ongkos lebih.
"Tergantung penumpang, kalau yang ngerti biasanya memberikan ongkos lebih. Tapi ada juga yang tidak. Kita bicarakan dulu dengan kusir delman lainnya. Mungkin pekan ini akan dinaikan," jelasnya.
Meski demikian, Wahyu mengakui jika kenaikan harga BBM akan memberatkan kusir delman sebab harga pakan akan naik.
"Harga pakan naik karena ngambilnya juga pakai mobil. Tidak itu saja, untuk pakan pun tidak murah karena sehari bisa Rp20 ribu," katanya.