REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah selalu menyatakan alasan mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) karena dinilai mubazir membakar uang negara di jalanan. Padahal, bagi pengendara motor, subsidi ini sangat dibutuhkan untuk aktifitas ekonomi masyarakat.
"Di Indonesia ini orang naik motor bukan untuk leha-leha, tapi cari makan, jangan bilang mubazir," kata Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/11).
Fahri menyayangkan alasan pemerintah yang terkesan membingungkan rakyat. Dengan alasan membakar uang negara di jalan secara sia-sia seolah memberikan beban pada masyarakat atas subsidi BBM tersebut.
Padahal, Presiden Joko Widodo dikenal sebagai sosok yang berbicara lurus ketika berbicara, tapi saat ini justru sebaliknya, apa yang disampaikan Jokowi membingungkan. Fahri menduga hal ini karena pengaruh penasehat dari Presiden.
"Jangan membuat Jokowi muter-muter kalau ngomong," imbuh Fahri.