REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Sehari setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, muncul petisi penolakan terhadap program-programnya yang dianggap tidak pro-Islam.
Seperti ajakan menandatangani petisi dari Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ustaz Fahmi Salim.
Isi pesan petisi di https://www.change.org/p/petisi-ulama-muda-jakarta-tentang-ahok-tausyiah-kepada-kaum-muslimin itu meminta umat Muslim mencermati kembali kebijakan yang dibuat Ahok.
Berikut isi petisi yang telah ditandatangani 791 orang pendukung:
Assalamualaikum wr. wb. Saudaraku kaum muslimat dimanapun berada. Bersama ini kami sampaikan petisi umat Pandangan dan Tausyiah kepada Sesama Muslim tentang Pengangkatan Basuki sbg Gubernur DKI Jakarta. Yang setuju isi petisi tsb mohon berikan tanda tangan elektronik.
Alasan penolakan Ahok dalam petisi tersebut, di antaranya Ahok diduga mengajukan gagasan pentingnya lokasi pelacuran, menggunakan kata-kata yang tidak santun, menjadikan agama sebagai olok-olok, mengusahakan penghapusan kolom agama di KTP, dan melarang pemotongan hewan kurban di sekolah.