Kamis 20 Nov 2014 14:12 WIB
Bentrokan TNI-Polri

Komisi III DPR Minta Kapolri Dicopot

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
 Kapolri Sutarman mengecek kesiapan personil sebelum melakukan salat Jumat di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). (Republika/Raisan Al Farisi)
Kapolri Sutarman mengecek kesiapan personil sebelum melakukan salat Jumat di Pelataran Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jendral Sutarman diminta bertanggung jawab atas bentrokan yang terjadi antara prajurit TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau. Karenanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didorong mencopot Sutarman. 

"Kalau bicara kekerasan hari ini, harus copot Sutarman," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond . Mahesa di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (20/11).

Desmond mengatakan bentrok prajurit TNI dengan Polri di Batam sudah pernah terjadi. Mestinya kapolri bisa mengantisipasi bentrok susulan. 

Dia mengatakan, kalau benar bentrok disebabkan perebutan lapak, mestinya kapolri memindahkan orang-orang yang berkepentingan. "Kasus ini sejak awal terdeteksi kemungkinan akan terjadi lagi konflik," ujar Desmond.

Bukan cuma soal bentrok prajurit TNI dan Polri, Desmond juga menilai Sutarman gagal menjaga keamanan dalam demokrasi. 

Di Makassar, misalnya, ada satu mahasiswa dari HMI yang meninggal saat demo kenaikan harga BBM. Ada juga penganiayaan terhadap anggota Polri di Sidoarjo hingga meninggal. 

"Kalau Jokowi sensitif dengan kemansiaan sudah saatnya Sutarman dicopot," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement