Jumat 21 Nov 2014 04:52 WIB

Wapres: Kunci Perdamaian Adalah Kemakmuran

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Muhamamd Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yasin Habibi
Muhamamd Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan, salah satu akar permasalahan konflik di masyarakat bahkan di dunia karena tidak adanya keadilan dan kesejahteraan antara masyarakat yang satu dengan yang lain.

Akhirnya, ketika suatu kelompok merasa diabaikan, terintimidasi lantas terjadi benturan, akan muncul konflik fisik yang menuai kerugian dari kedua belah pihak.

"Makanya, kuncinya adalah kemakmuran," kata wapres singkat usai membuka acara World Peace Forum (WPF) di Jakarta, Kamis (20/11) malam.

Dalam sambutannya, JK, begitu ia akrab disapa, menekankan aspek kemakmuran dan keadilan yang mesti diterapkan, untuk menjaga perdamaian.  Penting, kata dia, keadilan pelayanan pemerintah untuk pusat maupun daerah.

''Sebagaimana penting pula pembangunan pemahaman masyarakat akan indahnya toleransi dan saling berdampingan di tengah keberagaman,'' paparnya.

Di samping itu, lanjut JK, pada dasarnya semua agama mengajarkan soal keadilan dan perdamaian. Namun, salah tafsir pemahaman agama kerap menjadi sumber penyulut konflik.

''Selain itu, kepentingan politik tertentu juga kerap mengacaukan upaya perdamaian dunia,'' ungkap Wapres menjelaskan.

JK menyebut, Muhammadiyah merupakan warisan sekaligus aset yang dimiliki Indonesia dan tidak dimiliki negara lain. Begitu juga ormas lainnya seperti Nahdlatul Ulama (NU).

''Mereka berperan dalam menjaga kesehatan masyarakat di bidang intelektual, spiritual dan fisik,'' papar Wapres menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement