REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dan sejawatnya Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi mengunjungi Irak Kamis (20/11) waktu setempat. Kedatangan tersebut salah satunya membahas mengenai kerja sama keamanan, yang menjadi tanda pelonggaran hubungan panjang-tegang antara kedua negara.
Irak berjuang untuk merebut kembali daerah luas yang dikuasai oleh kelompok garis keras ISIS, sementara Turki berbatasan dengan wilayah yang dikontrol gerilyawan di tetangga Suriah.
Davutoglu "menawarkan bantuan militer Turki kepada Irak," kata Abadi pada konferensi pers bersama, kemudian menambahkan bahwa ini bisa termasuk mempersenjatai dan melatih anggota garda nasional Irak.
Pasukan relawan Irak "membutuhkan pelatihan ... dan kami dapat mendiskusikan pelatihan ini dengan pasukan negara tetangga Turki," kata Abadi.
Perdana menteri Irak juga mengatakan bahwa ia setuju untuk mengunjungi Turki bulan depan.
Perjalanan Davutoglu ke Irak mengikuti kunjungan ke Turki oleh Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari awal bulan ini yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dingin antara dua tetangga. Usaha-usaha sebelumnya untuk menambal hubungan Irak-Turki tidak berhasil, tetapi prospek muncul membaik sekarang ketika kedua negara sama-sama memiliki pemerintahan baru.