Sabtu 22 Nov 2014 12:17 WIB

Komnas HAM Prihatin Bentrok TNI-Polri di Batam

Rep: C57/ Red: Julkifli Marbun
Jumpa pers bentrokan TNI dan Polri
Jumpa pers bentrokan TNI dan Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) merasa prihatin terhadap terulangnya kembali bentrok TNI-Polri di Batam pada Rabu (19/11) malam.

Komisioner komnas HAM, Maneger Nasution, menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kembali bentrok TNI-POLRI di Batam pada Rabu (19/11) malam.

"Terjadinya kembali bentrok TNI-Polri ini merupakan syiar ketakutan. bangsa indonesia harus jujur terkait persoalan relasi TNI-POLRI yang belum selesai. Kami sangat prihatin atas kejadian ini," tutur Maneger dalam rilisnya kepada Republika, Rabu (19/11) malam.

Menurut Maneger, bentrok TNI-Polri ini bukan sekedar persoalan oknum yang sifatnya insidentil (kecelakaan).Perilaku knflik atau bentrokan TNI-Polri ini juga kembali menggerus modal sosial pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Muhammad Jusuf Kalla (JK).

Jadi, jelasnya, tindakan tercepat dan terdekat yang harus diambil ialah semua pihak harus menahan diri. Negara juga harus menghadirkan rasa aman bagi masyarakat.

"Di masa depan, negara wajib hukumya mengevaluasi psikologi (aspek kejiwaan) personil dan pola relasi TNI-Polri. Dua institusi keamanan itu harus menutaskan kasus bentrokan di Batam secara profesional dan mandiri," tegasnya.

Tindakan yang harus dilakukan TNI-Polri, paparnya, ialah menghukum para prajurit di lapangan dengan seberat-beratnya. Para komandan dan atasan TNI-Polri juga harus bertanggung jawab penuh atas bentrokan di Batam itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement