Sabtu 22 Nov 2014 18:56 WIB

'Rezim Jokowi-JK Antirakyat'

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Mansyur Faqih
 Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11).  (Antara/Rudi Mulya)
Abdul Mukti (56) menata botol-botol yang berisi BBM jenis Premium (bensin) di kios bensin kejujuran di Jalan Raya Veteran, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/11). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bali melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Aksi itu menuntut Jokowi-JK menurunkan harga BBM.

"Rezim Jokowi-JK antirakyat," kata koordinator lapangan aksi, Wipra di perempatan Patung Caturmuka Denpasar, Bali, Sabtu (22/11). 

Demo itu merupakan aksi pertama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Bali. Aksi itu diikuti perwakilan dari KAMMI, LMND, PMII, FMN, dan BEM Universitas Mahasarawati.

Dalam orasinya, Wipra mengatakan, kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang aneh. Karena pada saat harga minyak dunia turun menjadi 75-80 dolar AS per barel, pemerintah justru menaikkan harga BBM. 

"Tidak ada alasan yang kuat bagi pemerintah menaikkan harga BBM," katanya.

Kebijakan itu, sebut Wipra, berdampak pada harga barang kebutuhan pokok. Karena ongkos kendaraan untuk mengirim barang ke pasar menjadi mahal.

Para mahasiswa juga menuntut realisasi janji Jokowi-JK saat kampanye pilpres yang akan memegang falsafah dan program pembangunan Trisakti. Karena kenyataannya, Jokowi telah melupakan dan meninggalkan janji itu. 

"Dengan menaikkan harga BBM bersubsidi, Jokowi telah menghilangkan esensi Trisakti, menghilangkan peran negara dalam menyejahterakan rakyatnya."

Dalam orasinya, Wipra juga meyinggung soal nasionalisasi pertambangan asing, pembangunan industri nasional, serta menuntut kenaikan upah buruh di Bali. "Cabut UU Migas dan stabilkan harga bahan pokok," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement