Ahad 23 Nov 2014 18:37 WIB

HNSI Jabar: Kenaikan BBM Ciptakan Inflasi Bagi Nelayan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
Seorang nelayan, Rosid (31) mengisi waktu luang dengan menjahit jaring di kapalnya yang berlabuh di Pantai Utara kawasan Eretan, Indramayu, Selasa (26/8)(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang nelayan, Rosid (31) mengisi waktu luang dengan menjahit jaring di kapalnya yang berlabuh di Pantai Utara kawasan Eretan, Indramayu, Selasa (26/8)(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ketua HNSI Jabar, Ono Surono, mengakui, kenaikan harga BBM akan membuat nelayan menghadapi inflasi. Pasalnya, kenaikan harga BBM membuat kebutuhan melaut maupun rumah tangga ikut mengalami kenaikan.

 

‘’Yang kasihan memang nelayan kecil. Mereka akan berkurang pendapatannya,’’ tutur Ono, Ahad (23/11).

 

Ono menyatakan, kenaikan harga BBM saat ini tidak diimbangi dengan kenaikan harga ikan. Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian pemerintah.‘’Kalau dikatakan nelayan tidak terkena dampak akibat BBM naik, itu statement yang salah. Jadi menteri kelautan dan perikanan harus hati-hati dalam memberikan statement-nya,’’ tegas pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDIP itu.

 

Ono mengungkapkan, harga ikan nelayan tidak bisa ditetapkan oleh nelayannya sendiri. Namun, tergantung pola permintaan dan pasokan. Saat ini, pasokan ikan sedang banyak sehingga membuat harganya turun.‘’(Untuk mengatasi masalah itu), perlu segera dibuat program akses pasar dan akses program serta bantuan kapal dan alat tangkap untuk nelayan kecil,’’ kata Ono.

 

Dengan akses pasar, nelayan bisa mendapatkan kepastian harga ikan, berantas tengkulak/ijon, aktifkan TPI dan bangun coldstorage serta industri pengolahan. Sedangkan akses program, realisasikan segera bank maritim, yang memberikan kredit khusus nelayan yang memberikan kemudahan dan suku bunga yang rendah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement