REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo yakin gerakan menolak kenaikan harga BBM di berbagai daerah akan menjalar ke Ibu Kota Jakarta.
Menurutnya sudah banyak para aktivis pendukung Jokowi yang kecewa dengan kenaikan BBM. "Ini hanya tinggal menunggu momentum. Ibarat bisul yang akan meledak," kata Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (24/11).
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengatakan salam dua jari yang didengungkan Jokowi sudah berganti menjadi salam gigit jari. Rakyat sudah semakin sadar dengan pencitraan-pencitraan yang dibangun Jokowi. "Sesuatu yang dibangun dari pencitraan akan habis," ujar Bambang.
Bambang mengatakan pencitraan yang dilakukan Jokowi lebih parah ketimbang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mencontohkan pilihan Jokowi menggunakan fasilitas penerbangan economy class untuk menghadiri pelantikan anaknya di Singapura.
Menurut Bambang pilihan Jokowi menggunakan economy class justru malah memboroskan keuangan negara. "Pencitraan yang dikesankan penghematan justru mengganggu pelayanan publik, biayanya juga besar," kata anggota Presidium Nasional Kahmi ini.
Bambang yakin dalam waktu dekat rakyat akan mulai berdemonstrasi di depan Istana Negara menolak kenaikan harga BBM. Indikasi ini sudah terlihat dari gerakan unjuk rasa mahasiswa di berbagai kampus. "BBM ini urusa perut rakyat. Beberapa kampus sudah menolak kenaikan BBM. Kita tinggal tunggu momentum," ujarnya.