REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Negara Kuwait mengutuk tentara Israel dan pemukim Yahudi yang melakukan pelanggaran terang-terangan kesucian Masjid Al-Aqsa serta mencegah warga Palestina yang hendak memasuki tempat suci tersebut.
Sikap Kuwait ini resmi diungkapkan oleh Duta Besarnya Mansour Al-Otaibi Ayyad dalam sesi Majelis Umum PBB yang ditujukan untuk membahas perjuangan Palestina.
Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Kuwait, KUNA, Selasa (25/11), Al-Otaibi menegaskan perlunya membahas penodaan Israel terhadap masjid-masjid dan juga tindakan provokatif pemukim ilegal Israel di wilayah Palestina.
Menurutnya, tindakan provokatif Israel adalah sinyal skema Israel yang hendak memperluas pendudukan dan menekan rakyat Palestina.
Ia menyerukan masyarakat internasional, yaitu Dewan Keamanan PBB, untuk memikul tanggung jawab yang diperlukan dalam hal ini, berusaha untuk menghentikan serangan Israel sehari-hari di masjid suci, juga mencatat bahwa pelanggaran dengan masuknya aktivis Yahudi radikal ke dalam kompleks, di bawah perlindungan polisi Israel.
Al-Otaibi mendesak Israel untuk segera melepaskan semua tahanan Palestina dan tahanan, terutama yang sakit dan anak-anak, termasuk orang-orang yang telah ditahan sebelum menandatangani perdamaian Oslo kesepakatan di awal 90-an.
Dubes Kuwait ini meminta dunia untuk menekan Israel agar mau menghentikan setiap pelanggaran-pelanggaran yang hanya akan memancing amarah warga Palestina. Ia juga menegaskan mengucapkan terima kasih kepada PBB dan seluruh lembaga-lembaga di dunia yang terus untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina.