Rabu 26 Nov 2014 10:31 WIB

Pembunuh Miss Honduras Menolak Bersaksi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Miss Honduras dan Adiknya yang tewas ditembak
Foto: Dailymail
Miss Honduras dan Adiknya yang tewas ditembak

REPUBLIKA.CO.ID SANTA BARBARA -- Lelaki yang dituduh membunuh kontestan Miss World dari Honduras, Plutarco Ruiz (32 tahun) menolak bersaksi di pengadilan, Selasa (25/11).

Ruiz dituduh menembak hingga mati pacarnya, Sofia Trinidad Alvarado dan adik perempuan Sofia, Maria Jose Alvarado yang juga Miss Honduras.

Penembakan terjadi saat pesta ulang tahun Ruiz pada 13 November di sebuah resort di luar kota timur laut Santa Barbara. Ruiz dibawa ke pengadilan dengan bukti senjata. Tiga orang lain diduga jadi kaki tangan Ruiz yang membantunya lakukan kejahatan.

Tiga orang itu adalah teman Ruiz Aris Maldonado Mejia, pemilik resort Ventura Diaz dan istri Diaz, Elizabeth Alvarado. Mereka juga menolak bersaksi. Jasad bersaudara Alvarado ditemukan terkubur di sungai pada Rabu lalu. Maria Jose seharusnya terbang ke London untuk menghadiri ajang Miss World.

Maria Jose ditembak 12 kali dan Sofia 10 kali. Penyidik meyakini penembakan dipicu rasa cemburu. Ruiz melihat Sofia berdansa dengan pria lain. Namun sumber kepolisian mengatakan pada AFP, Rabu (26/11) Ruiz marah karena duo bersaudara itu hendak meninggalkan pesta lebih awal.

Alvarado kecewa pada pesta yang penuh dengan konsumsi alkohol dan obat-obatan. Meski demikian, Ruiz menolak dituduh membunuh dua kakak beradik itu.

Wakil PBB khusus mengurus kekerasan terhadap wanita, Rashida Manjoo menyeru hari internasional PBB dalam mengurangi kekerasan terhadap wanita. Ia memperingatkan pembunuhan wanita di Honduras meningkat lebih dari 250 persen antara 2005-2013.

Di ibukota Tegucigalpa, pengunjuk rasa protes meminta keadilan. "Berhenti bunuh wanita," kata mereka berteriak sambil pawai di Kongres dan membawa foto korban, termasuk duo bersaudara Alvarado.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement