REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Harga minyak, saham sektor migas, dan mata uang negara penghasil minyak di Asia Jumat (28/11) merosot setelah organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) menolak mengurangi produksi minyak mereka meski terjadi suplai berlebihan di pasar global.
Harga minyak sudah tertekan menjelang pertemuan OPEC di Wina, Austria. Tekanan makin besar setelah OPEC menyatakan penolakannya menghentikan produksi.
Acuan harga minyak dunia, Brent crude, mencatat harga minyak kali ini 72,82 dolar AS per barel jadi yang terendah dalam empat tahun terakhir. US crude juga harus turun 6,9 persen ke harga 68,59 dolar AS per barel.
''Dalam jangka pendek, pasar akan skeptis dengan murahnya harga minyak akan melambatkan pertumbuhan AS. Kami awalnya menduga harga Brent crude akan di bawah 70 dolar AS per barel, tapi US crude malah lebih rendah,'' tulis analis Barclays seperti dikutip Reuters.