Jumat 28 Nov 2014 21:14 WIB

Akbar Jadi Penengah antara Ical dan Agung

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Indira Rezkisari
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar kini terbelah menjadi dua kelompok utama, yakni kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono. Situasi ini membuat sesepuh partai berlambang beringin itu, Akbar Tandjung, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.

Pasalnya, kedua tokoh yang berseteru itu adalah orang yang sama-sama berjuang dengannya di Golkar. "Ical itu kawan saya. Dia jadi ketum, saya jadi ketua Wantim. Pak Agung juga teman saya. Saat saya masih menjadi ketum, Pak Agung menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi," ujar Akbar kepada wartawan usai bertemu Ical di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (28/11).

Oleh karena itu, kata Akbar, dia diberi mandat oleh Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar untuk menjembatani kedua kubu yang berkonflik. Menurutnya, salah satu agenda pertemuannya dengan Ical hari ini adalah untuk membahas solusi yang mungkin dapat diterima semua pihak.

"Saya sampaikan ke Aburizal, saya datang ke sini sebagai Ketua Wantim untuk mencari titik temu, sehingga kita ke depannya bisa berjuang sama-sama kembali. Kalau perlu, kita  berangkat dari titik nol lagi dengan visi yang sama," tutur Akbar.

Menurutnya, ada beberapa pikiran Ical yang yang bisa dijadikan sebagai titik awal dalam membangun kebersamaan di Golkar. Kendati demikian, dia tidak menjabarkan secara rinci apa saja ide rekonsiliasi yang digagas oleh Ketua Umum Golkar periode 2009-2014 itu.

"Nanti saya juga akan ketemu dengan saudara Agung Laksono dan kawan-kawan dan untuk membicarakan sampaikan hal-hal yang saya anggap relevan berkaitan dengan pertemuan saya dengan Ical, sore ini," ujar Akbar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement