REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penutupan praktik prostitusi yang berkedok ritual di kawasan Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, akan dilakukan secara bertahap dan tetap memperhatikan aspirasi masyarakat setempat.
"Penutupan prostitusi di kawasan Gunung Kemukus akan dilakukan bertahap dan tidak langsung ditutup, (lokalisasi) Dolly juga butuh waktu untuk menutup total," katanya di Semarang, Jumat (28/11).
Menurut Ganjar, sebagai bentuk pendekatan yang baik maka Pemerintah Kabupaten Sragen perlu melakukan pendataan terhadap para pekerja seks komersial sebelum menutup praktik prostitusi di kawasan Gunung Kemukus.
"Pemkab harus mendata jumlah para pekerja seks satu per satu serta mencatat aspirasi semua orang yang terlibat di sana," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar mengapresiasi tindakan petugas gabungan dari Pemkab Sragen yang telah merazia wisma dan tempat karaoke serta pekerja seks di kawasan Gunung Kemukus beberapa hari lalu.
"Bagaimanapun juga, mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing sehingga pemerintah tidak bisa langsung mengusir tanpa memberikan solusi penghidupan selanjutnya," katanya.
Ganjar berharap Pemkab Sragen melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat terkait dengan penutupan praktik prostitusi di kawasan Gunung Kemukus.
"Yang harus dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan Gunung Kemukus sebagai objek wisata potensial di Sragen, pokoknya sebagai wisata oke, ziarahnya oke, tapi ritual seksnya tidak," ujarnya.