REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Senior Official Meeting (SOM) ke 39 Majelis Agama Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia dan Singapura (MABIMS) di Denpasar, Bali, 30 November - 4 Desember 2014.
Pelaksanaan SOM ke-39 kali ini bersamaan dengan perayaan ulang tahun MABIMS yang ke 25. "Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan Senior Official Meeting (SOM) Negara-negara anggota MABIMS tahun 2014 ini yang sekaligus dilakukan perayaan 25 tahun MABIMS," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam melalui surat elektroniknya kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Nur Syam menyatakan bahwa pelaksanaan SOM dan MABIMS tahun 2014 ini menjadi terasa lebih menarik karena dilaksanakan di Denpasar, Bali, tempat yang popular di dunia pariwisata.
"Kita sengaja mengadakan pertemuan SOM ini di Denpasar, bukan hanya karena Bali yang begitu populer dengan pariwisata alam yang sangat eksotik, namun Bali juga merupakan miniatur Negara Indonesia yang multikultural dan multi agama, namun hingga hari ini, Alhamdulillah, suasana kebersamaan dan kerukunan umat beragama dapat terjaga dengan baik," tegasnya.
Pertemuan SOM MABIMS tahun 2014 ini mengambil tema "Agama sebagai Berkah bagi Umat Manusia". Tema ini sengaja dihadirkan untuk menegaskan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Di tengah berbagai gugatan akan makna dan fungsi agama terhadap kehidupan manusia, maka keberadaan MABIMS dapat menunjukkan bahwa agama Islam dan umat Islam mempunyai kontribusi yang positif terhadap keberhasilan pembangunan saat ini di semua negara anggota MABIMS. Hal ini juga menegaskan bahwa agama Islam merupakan rahmat bagi umat manusia dan alam semesta ini.
"Kita ingin menunjukkan bahwa umat Islam serantau ini mempunyai kontribusi yang sangat signifikan dalam mendukung pembangunan nasional di negara masing-masing.
Keberadaan MABIMS selama ini menjadi bukti bahwa dengan dukungan adanya kerukunan umat beragama, yang dimotori oleh umat Islam, maka kondisi dan situasi di kawasan Asean ini dapat terjaga dengan baik," ungkapnya.
Dalam pertemuan SOM ke 39 ini, setiap negara anggota menyampaikan laporan kinerjanya selama lima tahun terakhir ini sesuai dengan bidang garapannya. Delegasi Indonesia akan menyampaikan Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Sistem Pendidikan Islam Bersepadu dan Relevan, Peningkatan Harmonisasi Sosial Masyarakat Melalui Pemahaman Silang Agama dan Budaya, dan tentang Penyelarasan Rukyah dan Takwim Islam MABIMS.
Sementara itu, Brunei Darussalam akan menyampaikan laporan tentang Pembangunan Kehidupan Beragama Yang Progresif Melalui Penguatan Syiar dan Dakwah, dan Penumbuhan Pejabat Maya bagi Sekretariat MABIMS.
Adapun Malaysia akan melaporkan tentang Pembasmian Kemiskinan Melalui Pengupayaan Golongan Fakir Miskin, Penonjolan Kefahaman dan Amalan Islam di Rantau MABIMS dan Peranan MABIMS ke Dunia Luar, serta Kerja sama Jawatan kuasa Teknikal Bidang Khas Pembangunan Halal MABIMS.
Sedangkan Singapura akan menyampaikan tentang Pembangunan Potensi Belia Sebagai Generasi Penerus dan Pembangunan Umat Islam di Luar MABIMS Melalui Program Sosial dan Kemanusiaan.
MABIMS merupakan forum pertemuan tidak resmi antar-Menteri Agama se-ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Forum ini merupakan tidak lanjut dari pertemuan para Menteri Agama dan Wakaf se-dunia di Jeddah tahun 1989. Pertemuan MABIMS pertama kali dilaksanakan di Brunei Darussalam pada tahun 1989 yang membahas tentang pentingnya kerja sama antar Kementerian Agama se-ASEAN dalam meningkatkan peran umat Islam dalam mendukung pembangunan nasional masing-masing tanpa harus mencampuri urusan politik dalam negeri masing-masing.