Rabu 03 Dec 2014 13:47 WIB

Aliansi Masyarakat Tolak Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia/ilustrasi
Foto: flarenetwork.org
Perdagangan manusia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD NTT menolak perdagangan manusia yang diduga dibekingi oknum Polda NTT.

Para mahasiswa ini merupakan gabungan dari Kelompok Cipayung antara lain PMKRI, HMI, GMNI dan PMII Cabang Kupang, Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND), Senat Universitas Katolik Widya Mandira, Senat Mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana dan Senat FKIP Universitas Kristen Artha Wacana.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan buntut dari pemukulan aktivis mahasiswa serta perusakan Sekretariat PMKRI Kupang pada Selasa (2/12) oleh anggota Polisi, saat Senat Mahasiswa Univeritas Katolik Widaya Mandira melakukan unjuk rasa ke Mapolda NTT terkait kasus perdagagangan manusia yang melibatkan salah satu anggota kepolisian Brigpol Rudi Soik.

Aksi unjuk rasa itu disertai dengan pembakaran ban dan memblokir jalan. Aksi ini sempat membuat arus lintas di jalan utama macet. Arus kendaraan akhirnya dialihkan ke jalur lainnya. Dalam orasi, para mahasiswa juga mengutuk tindakan aparat kepolisian yang represif melakukan kekerasan kepada mahasiswa.

Bagi mereka, pemukulan oleh aparat kepolisian merupakan representasi dari orde baru serta merupakan tindakan "bandit" yang mencoreng citra kepolisian. Koordinator umum pengunjuk rasa Amos Lapu dalam orasinya meminta Kapolda NTT bertanggug jawab terhadap kasus pemukulan mahasiswa dan penyerobotan marga siswa PMKRI cabang Kupang pada Selasa (2/12).

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement