REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bunga bangkai berdiameter 60 cm dengan tinggi 70 cm, mekar di Kampung Waas, Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jabar, Kamis (4/12).
Sebelumnya warga sempat digegerkan dengan bau busuk yang selalu tercium sejak beberapa hari terakhir, terutama pada sore hari, sehingga warga sempat mencari sumber bau menyengat tersebut karena warga takut bau tidak sedap itu berasal dari bangkai binatang atau manusia.
Setelah mencari ke seluruh pelosok kampung, warga menemukan jawaban bau busuk tersebut berasal dari bunga bangkai yang tumbuh di halaman rumah Feri Fernando (26). Mendapati hal tersebut, setiap sore warga berbondong-bondong mendatangi halaman rumah tersebut.
"Ini bukan yang pertamakali bunga bangkai mekar di kampung kami. Namun bunga bangkai yang tumbuh di halaman rumah Feri ini cukup besar dibandingkan yang ada sebelumnya," kata Uca (45) salah seorang warga.
Dia menjelaskan, dipastikan setiap tahun bunga bangkai berukuran kecil itu, mekar dikampung tersebut, meskipun warga telah kerap kali membersihkan lingkungan yang ditumbuhi bunga bangkai, namun setiap tahun bunga bangkai yang mekar berpindah-pindah lokasi.
"Tahun lalu mekarnya ditengah area pemakaman yang terletak diujung kampung, sehingga warga sempat geger karena bau busuk yang menyengat, ketika itu, sekali mekar dua buah," katanya.
Dia menuturkan, bunga bangkai yang mekar tahun lalu, hanya memiliki diameter 20 cm dengan tinggi 60 cm. Sedangkan yang mekar tahun ini memiliki diameter yang cukup besar dan tinggi.
Sedangkan Feri pemilik rumah, tidak menyangka bunga bangkai yang selama ini mengeluarkan bau busuk mekar di halaman rumahnya karena bunga bangkai tersebut tertutup rimbunnya tanaman lain yang tumbuh.
"Tapi ketika warga mencari sumber bau busuk, saya baru tahu kalau di halaman rumah saya tumbuh bunga bangkai berukuran cukup besar. Sejak ditemukan warga ramai berdatangan untuk melihat, bahkan ada yang dari luar kampung dan Cianjur," katanya.