REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan telah menginstruksikan Menko Polhukam, Tedjo Edy Purdjianto untuk menenggelamkan tiga kapal nelayan dari negara asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
"Saya memerintahkan Menkopolhukam untuk menenggelamkan tiga kapal nelayan dari negara asing yang mencuri ikan di Perairan Indonesia pada hari Sabtu lusa (6/12/2014)," tulisnya lewat akun Facebook pribadinya, Kamis malam (5/12).
Indonesia, lanjutnya, ingin menyampaikan pesan tegas kepada negara-negara tetangga untuk tidak main-main di perairan Indonesia apalagi melakukan pencurian kekayaan bahari.
"Pesan dari penenggelaman ini adalah Indonesia tidak main-main dalam tindakan tegas Illegal Fishing, kita harus mengamankan lautan kita dari penjarahan pihak asing," katanya.
Pada Jumat (5/12) pagi, Presiden Jokowi melanjutkan pesannya melalui fanpage facebooknya, bahwa di darat, di laut, dan di udara wilayah Indonesia adalah kedaulatan Republik Indonesia. Karena itu, tiap jengkal wilayah-nya adalah kehormatan bangsa ini.
“Seperti peribahasa Jawa yang kerap diucapkan Bung Karno soal kedaulatan bangsa ini : “Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Ditohi Pati”, sejengkal wilayah dibela dengan taruhan nyawa karena itulah kehormatan kita,” tutur Jokowi.
Presiden mengingatkan, bahwa bangsa ini lahir dari sikap patria, sikap mencintai tanah air, mencintai Indonesia tanpa syarat. “Cinta itulah yang kemudian menjadi kewajiban bangsa ini menjaga Indonesia di hari ini untuk masa depan yang lebih jaya dan terhormat,” katanya.