Selasa 09 Dec 2014 07:07 WIB
Golkar pecah

Mana Kubu Golkar Lebih Kuat?

Rep: cr05/ Red: Esthi Maharani
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso berbicara kepada media usai menyerahkan hasil Munas Partai Golkar di Ancol ke Kemenkumham, Jakarta, senin (8/12). (Republika/Tahta Aidilla)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso berbicara kepada media usai menyerahkan hasil Munas Partai Golkar di Ancol ke Kemenkumham, Jakarta, senin (8/12). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada Oce Madril menilai sangatlah gampang menentukan kubu mana dari Partai Golkar yang lebih kuat. 

"Gampang saja memverifikasinya, lihat kubu mana yang musyawarah nasional (Munas) nya lebih banyak dihadiri peserta," ujar Oce kepada ROL, Sabtu (9/12).

Dikatakan lebih lanjut, kendati dirinya tidak menguasai anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) partai Golkar, namun perhitungan matematisnya kembali dikatakan Oce, mudah saja.

"Setiap pemilihan pemimpin memang tidak meraih suara seratus persen. Seperti Jokowi apakah dia juga dipilih seluruh rakyat kan tidak, tetapi persoalannya siapa yang meraih suara terbanyak," kata Oce.

Begitu juga dengan Ical, menurut dia, kendati tidak terpilih seluruh anggota partai, tetapi jelas dukungan suara terhadap Ical dari anggota partai lebih besar ketimbang terhadap kubu Agung. 

"Ical legitimasinya besar, tapi kan kita bisa mengukur mana yang lebih kuat, salah satunya melihat jumlah peserta Munas," terang dia.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement