Selasa 09 Dec 2014 06:46 WIB
Golkar pecah

Pengamat: Munas Golkar di Bali Lebih Kuat

Rep: CR 05 / Red: Hazliansyah
Pembukaan MUNAS Golkar
Foto: ANTARA
Pembukaan MUNAS Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Sharwi, mengatakan kubu Agung Laksono sudah membaca kekuatan kubu Aburizal Bakrie (Ical). Pangi mengatakan, Ical tidak akan terpilih secara aklamasi jika anggota kubu Agung mengajukan diri.

"Artinya kubu Agung juga salah, karena tidak ada yang maju. Kalau ada yang maju, Ical tidak mungkin terpilih secara aklamasi," ujar Pangi saat dihubungi Republika Online (ROL), Selasa (9/12). 

Alasan tidak majunya anggota kubu Musyawarah Nasional (Munas) Golkar Ancol tersebut kata Pangi, tidak lain disebabkan kubu Agung memang telah membaca tanda-tanda bahwa pihaknya lebih lemah dibanding Ical.

"Lemah dari segi strategi misalnya, sudah membaca juga kekuatan Ical yang memiliki amunisi banyak, kontribusi Ical juga pada Golkar banyak," kata dia.

Pangi menambahkan, terlepas dari kubu Agung yang sempat mengklaim Munasnya digelar lebih terbuka untuk umum serta sesuai anggaran rumah tangga partai, namun bila dilihat dari partisipasi peserta Munas, maka kubu Ical juga lebih kuat. 

"Perihal mana yang lebih terbuka dan demokratis juga ukurannya tidak tahu seperti apa. Yang jelas ini masalah konflik kompetisi antara kedua kubu. Namun dari segi kehadiran peserta Munas, jelas Ical lebih kuat tidak terjadi konflik sampai akarnya karena seluruh DPD hadir di Munas Bali," ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement