REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat NTB H Muhammad Amin mengatakan dirinya tidak akan berhenti mempromosikan pariwisata ke luar negeri, setelah banyaknya pro kontra kepergiannya ke Dubai, Uni Emirat Arab, akhir November 2014.
"Kami pergi ke Dubai itu dalam rangka memenuhi undangan Duta Besar Indonesia. Dan kehadiran kami untuk mementaskan budaya NTB, sekaligus berpromosi," kata Amin di Mataram, Selasa.
Orang nomor dua di NTB itu menegaskan bahwa apa yang dilakukannya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB serta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB murni untuk melakukan promosi pariwisata, bukan untuk melancong seperti yang dilontarkan sejumlah pihak atas kepergiannya ke Dubai.
Foto-foto dirinya dan rombongan tersebar di media sosial facebook tengah asik menikmati destinasi wisata padang pasir di Dubai, menimbulkan pro kontra di masyarakat, karena dianggap hanya untuk jalan-jalan bukan promosi.
Menurut Amin, adalah wajar kalau dirinya bersama rombongan mengunjungi destinasi wisata, sebab tidak mungkin seusai melakukan acara dengan duta besar lantas hanya akan berdiam diri saja di hotel.
"Tentu butuh sedikit refreshing sembari mempelajari karakteristik destinasi wisata yang ada di sana," katanya.
Ia menjelaskan, promosi pariwisata hingga ke luar negeri sangat diperlukan, dengan kata lain NTB menjemput bola dengan membuat kesepakatan-kesepakatan dengan para pihak yang berkepengtingan dengan pariwisata, semisal perusahaan tur dan travel di Dubai atau pun investor luar negeri yang ingin berinvestasi di NTB. Sebab, percuma saja pemerintah daerah membenahi destinasi wisata, kalau tidak ada promosi.
"Kita perlu promosi untuk mendatangkan turis. Nanti kalau angka kunjungan kita turun, yang disalahkan siapa? Pasti ujung-ujungnya pemerintah yang dianggapa tidak bekerja, sebab kalau tidak pemerintah siapa lagi yang akan melakukan promosi," ujarnya.
Terhadap pihak-pihak yang berprasangka buruk tentang dirinya dan rombongan di media sosial terkait kepergian ke Dubai, mantan anggota DPRD NTB ini, tidak akan mempermasalahkannya lebih jauh, apalagi menempuh jalur hukum, sebab baginya hak semua orang untuk menyampaikan pendapat.
"Intinya keberadaan kami di sana untuk bekerja, memenuhi undangan, sekaligus melakukan promosi dan pada akhirnya masyarakat NTB yang akan menikmatinya," tegas Amin.