Rabu 10 Dec 2014 22:49 WIB

Mbah Moen Sebut PPP yang Sah adalah Kubu Djan Faridz

  Mantan Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menerima kedatangan Ketua umum PPP terpilih, Djan Faridz (kiri) di Kantor Pusat PPP, Jakarta, Ahad (2/11). (Republika/Agung Supriyanto)
Mantan Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (kanan) menerima kedatangan Ketua umum PPP terpilih, Djan Faridz (kiri) di Kantor Pusat PPP, Jakarta, Ahad (2/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimoen Zubeir menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP versi Ketua Umum Djan Faridz. Ia mengatakan kehadirannya karena Mahkamah PPP mengakui jika Munas di Jakarta sah.

"Bahwasanya Muktamar yang sah adalah yang diputuskan oleh mahkamah partai. Jadi saya mengikuti (Mukernas PPP)," katanya di JS Luwansa, Jakarta, Rabu (10/12).

Meski mengakui jika kepengurusan PPP dibawah Djan Faridz sah, namun ia tetap mengupayakan adanya islah dengan kubu Romy. Pria yang akrab disapa Mbah Moen itu menegaskan hanya islah yang bisa menyelamatkan PPP dari kehancuran.

Mbah Moen juga berpesan agar PPP versi Djan Faridz tetap harus menghormati pemerintah. Ia berharap Kemenkumham bisa mengakui PPP kubu Djan Faridz seperti keputusan dari Mahkamah Partai.

"Kewajiban umat harus hargai dan hormati menjunjung tinggi pemerintah. Pemerintah punya sikap. Kalau diterima ya alhamdulillah," katanya.

Sementara itu ketua umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengatakan terus mengupayakan islah dengan kubu Romahurmuziy yang melaksanakan Muktamar di Surabaya terlebih dahulu.

"Kita terbuka untuk mereka kembali ke jalan yang benar. Sejauh ini komunikasinya bagus. Enggak ada masalah. Semuanya temen kok," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement