REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang KH Sholahudin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah mengusulkan agar pelajar Amerika Serikat bisa belajar ke pondok pesantren, sehingga terjadi saling tukar ilmu pengetahuan.
"Ada belasan siswa Tebuireng yang belajar ke Amerika biasanya satu tahun, dan saya usul siswa Amerika juga ke pesantren tinggal beberapa bulan," katanya, saat dikunjungi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake, Jr ke pondok pesantren itu, Kamis.
Ia mengatakan, tukar pelajar itu penting untuk bisa tukar ilmu pengetahuan. Pelajar Amerika juga bisa memahami tentang budaya pesantren di Indonesia, dan belajar banyak ilmu saat tinggal di pesantren. Selain itu, mereka juga bisa dikenalkan bahwa orang dengan agama lain tidak bermasalah, asalkan saling menghargai, membantu, serta saling memberikan dukungan. Beberapa pelajaran tentang toleransi, juga diajarkan di pondok pesantren. "Jika ke depannya dilakukan, itu sangat baik," ujarnya, berharap.
Gus Sholah juga mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan Dubes Amerika Serikat tersebut. Kunjungan itu baru dilakukan oleh Dubes, terlebih lagi, kunjungan itu khusus sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia mengatakan, ajaran Gus Dur tentang toleransi, demokrasi, pluralisme, dan HAM itu dimulai dari ajaran Wali Songo. Dalam penyebaran agama Islam mereka menggunakan media tradisional, wayang. Dengan bekal itu, ia memanfaatkannya untuk menularkan ilmunya pada orang lain.
"Gus Dur mempunyai modal kuat, boleh dibilang bibit unggul. Ia tumbuh di tempat yang subur, dididik ibu dan ayahnya di pesantren," tutur Gus Sholah tentang sosok Gus Dur.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake, Jr berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, untuk silaturahim serta ziarah ke makam Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid. Dalam rombongan Dubes yang juga diikuti rombongan dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya langsung disambut oleh Pengasuh PP Tebuireng, KH Shalahudin Wahid, saat tiba di pondok.
Setelah sempat berbicara sebentar, rombongan ke makam. Mereka ziarah ke makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Ziarah itu merupakan penghormatan kepada Gus Dur.