REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Percobaan klinis pada vaksin Ebola di Swiss terganggu setelah pasien probandus mengeluh kesakitan pada bagian tangan dan kaki, Kamis (11/12). Percobaan vaksin baru tersebut dilakukan pada 59 sukarelawan.
//University of Geneva Hospital// mengatakan percobaan terpaksa dihentikan satu minggu lebih awal karena keluhan tersebut. Vaksin dikembangkan oleh NewLink dan baru-baru ini dibeli Merck.
Efek samping berupa sakit di kaki dan tangan tersebut dialami oleh empat sukarelawan. Rumah sakit mengatakan percobaan keamanan vaksin pada manusia akan dilakukan lagi pada 5 Januari pada sekitar 15 sukarelawan lain.
''Mereka semua baik dan diperhatikan terus oleh tim medis dalam penelitian ini,'' kata rumah sakit, dikutip BBC. Hingga saat ini belum ada vaksin Ebola yang berlisensi. Namun beberapa telah berhasil membebaskan pasien terinfeksi dari virus.
Empat vaksin Ebola yang lain dan telah diujicoba adalah milik GlaxoSmithKline. Perusahaan tersebut berkolaborasi dengan //United States National Institute of Allergy and Infectious Diseases// untuk mengembangkan vaksin.