REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH  --  Tuduhan atas kasus korupsi dan suap membuat FIFA harus melakukan voting secara internal. Badan tertinggi sepak bola dunia itu akan mengadakan pemungutan suara.

Pemungutan suara tersebut terkait layak atau tidaknya menerbitkan laporan kontroversial mengenai dugaan kasus korupsi selama tender untuk piala dunia 2018 di Rusia dan 2002 di Qatar.

Induk yang mengatur olahraga paling populer di dunia ini akan mengadakan pertemuan komite eksekutif di sela-sela penyelengaraan Piala Dunia antar klub yang berlangsung di Maroko pada 18 dan 19 Desember mendatang.

Sebelumnya Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar, terancam setelah negara itu dituding membayar suap senilai 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 60 miliar kepada pejabat FIFA terkait tuan rumah event akbar sepakbola empat tahunan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika