Ahad 14 Dec 2014 11:49 WIB

Demi Selamatkan Bumi, Manusia Diminta Kurangi Konsumsi Daging

Red:
Menu daging
Foto: healthy planet
Menu daging

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Banyak vegetarian, atau pemakan sayur, telah lama memegang prinsip bahwa konsumsi bebas daging adalah keputusan yang tepat secara kesehatan. Kini, ada bukti yang menyebut, pengurangan konsumsi daging juga lebih menyehatkan bumi.

Baru bulan ini, institut ‘Chatham House’ di Inggris merilis sebuah laporan yang menyebut, konsumsi daging di seluruh dunia tidak dapat diabaikan oleh para pembuat kebijakan, ketika membicarakan perubahan iklim. Beberapa warga Australia ternyata merupakan konsumen tertinggi daging merah.

Banyak ahli percaya, ini adalah saatnya untuk mengevaluasi kembali kebiasaan makan kita.

Donal Murphy-Bokern adalah seorang ilmuwan independen yang berbasis di Jerman, yang telah meneliti dampak lingkungan dari konsumsi daging di Eropa, pada khususnya. Ia mengatakan, sejak Perang Dunia II, konsumsi daging telah berkembang pesat seiring dengan semakin makmurnya konsumen dan semakin majunya produksi ternak. Periode puncak konsumsi daging terjadi pada dekade 60-an dan 70-an.

Meskipun konsumsi di Eropa telah sedikit stabil, banyak orang di negara maju masih makan daging dan susu jauh melebihi asupan harian yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan. Ini adalah sebuah kondisi yang memberikan kontribusi nitrogen dan emisi gas rumah kaca.

"Pedoman kesehatan umum menyebut bahwa kita harus membatasi konsumsi daging merah sebanyak 65 gram per hari, tetapi banyak dari kita yang mengkonsumsi jauh lebih banyak dari itu," ungkapnya.

Murphy-Bokern mengatakan, warga Australia rata-rata makan daging merah 50% lebih banyak ketimbang rekan-rekan mereka di Eropa.

Di Australia, program ‘Pekan Bebas Daging’ diluncurkan pada tahun 2013 sebagai upaya untuk membuat konsumen mengurangi konsumsi daging mereka, termasuk daging putih dan ikan. Salah satu pencetus program itu, Melissa Hobbs, mengatakan, kelompoknya tidak anti-daging dan tidak mendorong masyarakat agar menjadi vegetarian. Namun ia percaya, konsumen harus berpikir ulang tentang jumlah daging yang mereka konsumsi demi alasan kesehatan dan lingkungan.

Meski demikian, Profesor Manny Noakes, Direktur riset gizi dan kesehatan di Lembaga Penelitian Australia (CSIRO) meyakini bahwa kampanye berlebih atas pengurangan konsumsi daging adalah tindakan yang menyesatkan. Ia berpendapat, masalah yang jauh lebih besar yang menyebabkan emisi gas rumah kaca adalah ketergantungan masyarakat pada kemasan makanan dan makanan dengan gizi buruk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement